nusakini.com - Piala Dunia yang digelar dua tahun sekali bukan berarti tidak akan meriah karena frekuensi penyelenggaraan tidak akan mempengaruhi kualitas dan prestise turnamen, kata presiden FIFA, Gianni Infantino.

Badan sepakbola dunia atau FIFA sedang melakukan studi kelayakan mengenai gagasan penyelenggaraan Piala Dunia setiap dua tahun sekali, sebuah wacana yang telah mendapat kritikan keras dari berbagai konfederasi, klub, pemain dan kalangan fans.

"Piala Dunia dengan 48 tim [dari 2026] telah diputuskan. Entah akan berlangsung setiap dua tahun atau empat tahun, itu sedang dibicarakan," kata Infantino.

"Pastinya percaya dalam penyelenggaraan acara yang lebih bergengsi, entah Piala Dunia atau apa pun... Justru karena ini adalah turnamen prestise maka mungkin sebabnya perlu digelar lebih sering."

• Marselino Tak Ingin Sejarah Timnas U-23 Terhenti
• Lawan Australia, Elkan Baggott Akan Berhadapan Rekannya Dari Ipswich Town
• Pemain Barcelona Sengaja Bermain Setengah-setengah Agar Xavi Dipecat
• Pratama Arhan Sudah Dipantau Sejak Timnas Junior Oleh Suwon FC
• Justin Hubner Akui Belum Bisa Beradaptasi Dengan Baik Di Timnas

"Prestise sebuah turnamen bergantung pada kualitasnya, bukan frekuensinya. Anda memiliki Super Bowl [turnamen untuk bisbol] setiap tahun atau Liga Champions setiap tahun, dan semua orang antusias untuk menantikannya."

Infantino juga mengatakan bahwa FIFA ingin memperluas format Piala Dunia Antarklub yang sudah digelar setiap tahun.

"Kami ingin meningkatkan nilai kompetisi nasional dan liga domestik, lanjutnya. "Kami perlu menemukan format yang tepat yang tidak akan terlalu mengganggu kalender dan agenda-agenda lainnya." (gi/om)